TIRTO - Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Dra. Hj. Hindun, MH dalam sambutannya berkeinginan agar penanganan rob dan banjir harus terintegrasi dengan daerah juga serta terintegrasi dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat. Usulan dari desa di wilayah Tirto juga masih permasalahan penanganan rob dan banjir. Seperti di Desa Ngalian yang usul senderan sungai, Desa Karanganyar juga menyusulkan Senderan sungai buangan. Desa Silirejo menyusulkan pembuatan drainase atau sodetan ke sungai sengkarang. “Dari 16 usulan prioritas, 8 usulan berkaitan terkait penanganan rob dan banjir,” ujar Dra. Hj. Hindun, MH saat hadir dalam Musrenbang di Kecamatan Tirto, Kamis (03/02/2022) pagi.

Kemudian yang paling diharapkan masyarakat Tirto agar mempunyai rumah pompa. Itu juga sudah dimasukan dalam usulan prioritas Desa Mulyorejo. “Rumah pompa sendiri sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Tirto, semoga Pemerintah Daerah bisa merealisasikan usulan tersebut, jikapun kesulitan bisa minta tolong ke pemprov atau pemerintah pusat,” tukasnya. Dampak dari rob dan banjir sendiri tentunya juga merusak keadaan sekitar, salah satunya jalan berlubang. Makanya Desa Jeruksari dan Pandanarum menyusulkan perbaikan jalan.

“Sesuai dengan slogan Bupati Pekalongan terkait perbaikan jalan ‘Dalane Alus Rejekine Mulus’ Maka perbaikan jalan ini harus diprioritaskan, tentunya juga ada peninggian jalan karena wilayah tersebut sering terjadi rob dan banjir,” pungkasnya. Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan juga berpesan agar 1 Desa 1 Usulan tersebut bisa terlaksana. Kemudian usulan kuota perkecamatan juga diwacanakan oleh beberapa desa agar bisa terlaksana. “Janganlah usulan tersebut tidak ditanggapi, masa cuma 1 usulan saja tidak bisa terlaksana, juga ternyata sebagian kades di Tirto menginginkan ada anggaran sekitar 2 Miliar sebagai ganti usulan dalam musrenbang agar bisa ditata sendiri, nanti akan coba saya sampaikan ke Pemda,” tandasnya.

[ HumasSetwanKab ]