WIRADESA - Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir dan jajarannya pada Senin (06/01/2025) melaksanakan monitoring atas selesainya pembangunan tahap pertama RSUD Kabupaten Pekalongan di Wiradesa. Pembangunan rumah sakit yang digadang-gadang sebagai pengganti RSUD Kraton ini menggunakan anggaran kurang lebih 65 milyar.
Proses pembangunan sejak tahun 2024 ini diawali dengan pemadatan atau landscape melalui anggaran BLUD senilai Rp. 6 miliar. Kemudian untuk pembangunan gedung utama atau pelayanan tahap pertama dengan anggaran DAK fisik tahun 2024 sebesar Rp 45 miliar. Selain itu juga terdapat dana pendampingan untuk gedung penunjang senilai Rp. 15 miliar dari anggara APBD dan BLUD tahun 2024.
Tujuan kedatangan orang nomor satu di DPRD Kabupaten Pekalongan adalah untuk monitoring sejauh mana pembangunan dilaksanakan. Munir mengatakan bila dilihat dari proses pembangunan saat ini, untuk tahap pertama sudah selesai 100%. Pihaknya mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan untuk segera melakukan perencanaan persiapan pembangunan tahap kedua di tahun 2025 ini.
“Rencananya sampai tahap tiga tapi mungkin nanti tahap empat tahap lima. Karena kita harus menjadikan rumah sakit ini rumah sakit yang memenuhi syarat, memenuhi kriteria. Harapannya masyarakat Pekalongan mempunyai rumah sakit yang membanggakan. Catatannya yang pertama tadi disepakati agar segera dilanjutkan pembangunan yang tahap kedua,” ungkap Munir.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar telah mencatat beberapa masukan dari DPRD Kabupaten Pekalongan. Salah satu diantaranya terkait dengan percepatan pembangunan tahap dua. Dirinya menegaskan anggaran yang sudah dipersiapkan untuk pembangunan tahap II mencapai 47,3 milyar. Sehingga diharapkan di tahun 2027 RSUD Kabupaten Pekalongan di Wiradesa sudah dapat digunakan oleh masyarakat.
“Jadi sekali lagi pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan MoU (nota kesepahaman) antara Pemkab dengan kesepakatan Yayasan Santa Maria. Dan ini sudah kita buktikan melalui afirmasi anggaran kita,” jelas Yulian.
Kata Yulian, pembangunan RSUD untuk tahap tiga ditargetkan akan menyelesaikan kebutuhan fisik atau bangunan. Sehingga pada tahun 2027 nanti tinggal memasuki proses tahapan perpindahan RSUD Kraton ke lokasi yang baru.
“Kita targetkan di 2027 sudah fungsional, operasional disini. Baik dari sisi regulasinya kita persiapkan,” tambahnya. Pembangunan relokasi RSUD Kraton sendiri rencananya akan berjenjang sampai dengan tahap empat. Sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi RSUD tipe B yang salah satunya berorientasi pada dunia pendidikan kedokteran dan kesehatan. Untuk mewujudkan hal tersebut tidak menutup kemungkinan RSUD akan bekerjasama dengan instansi pendidikan seperti UNDIP dan instansi pendidikan yang lain.
(HumasSetwanKab)