
Kajen - Rabu (3/9/2025) pukul 10.00 WIB, mahasiswa dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar aksi penyampaian aspirasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan. Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan sejumlah isu nasional dan daerah, mulai dari kebijakan pajak yang dianggap mencekik rakyat, kritik terhadap etika anggota DPR RI, hingga desakan untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti kenaikan tunjangan anggota DPR di tengah efisiensi anggaran, meminta evaluasi tunjangan anggota DPR, serta mendesak pemberhentian oknum DPR yang dinilai menghina rakyat. Mereka juga mengingatkan agar pejabat tidak bersikap anti terhadap masukan masyarakat.
Aksi mahasiswa ini disambut langsung oleh Ketua DPRD Drs. H. Abdul Munir di dampingi Wakil Ketua DPRD, Wakil Bupati Pekalongan H. Sukirman, S.S., M.S serta jajaran Forkopimda di antaranya Kajari Kabupaten Pekalongan Salman, S.H., M.H., Dandim 0710 Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, S.Sos., Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si., Wakapolres Pekalongan Kompol M. Nurkholis, S.H., serta Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M. Yulian Akbar, S.Sos., M.Si.
Para pimpinan daerah tersebut turun menemui mahasiswa, berjabat tangan, serta memberikan sambutan hangat dengan turut merasakan suasana terik matahari bersama massa aksi.
Setelah mendengarkan orasi, mahasiswa dipersilakan masuk ke ruang rapat DPRD Kabupaten Pekalongan untuk melakukan audiensi. Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan DPRD, Ketua Komisi A, B, C, dan D bersama jajaran Forkopimda mendengarkan secara langsung aspirasi mahasiswa. Ketua DPRD Drs. H. Abdul Munir menyampaikan bahwa semua aspirasi mahasiswa akan ditindaklanjuti sesuai kewenangan.
“Dari 10 tuntutan yang sifatnya nasional, tentu akan kami sampaikan ke DPR RI. Sementara 7 tuntutan yang menyangkut Kabupaten Pekalongan akan kami bahas lebih mendalam melalui rapat-rapat DPRD. Beberapa sudah mulai kami lakukan, seperti pengawasan pendapatan daerah, serta pelaksanaan hibah yang akan segera dibahas bersama eksekutif,” tegas Abdul Munir.
Kegiatan audiensi berlangsung aman, tertib, dan damai. Pertemuan ditutup dengan penandatanganan bersama berita acara rapat sebagai bentuk komitmen tindak lanjut aspirasi mahasiswa.